Lebih terkejutnya lagi ada teman dari orang tua sesama guru yang ikut PPG jurusan PGSD padahal saat kuliah mereka ambil jurusan bahasa inggris, bahkan informasi dari kemdikbud bahwa hampir semua program studi linier dengan PGSD mulai dari rumpun ilmu IPA, IPS, bahkan bahasa. Kekecewaan dalam hati ini seketika muncul.
Perjuangan untuk kuliah di PGSD sangat sulit bahkan dari data statistik jurusan PGSD menempati 5 besar dengan seleksi masuk tersulit di seluruh Indonesia berada sejajar ketat dengan seleksi kedokteran hal ini dikarenakan ada banyak sekali kebutuhan guru SD yang dibuka setiap tahun, namun semua telah berubah saat saya mengetahui ternyata saat ini semua jurusan linier ke PGSD.
Ini adalah jeritan hati alumni PGSD dimana kami berjibaku menyelesaikan semua tugas semasa kuliah dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi, setelah lulus dan ingin ikut PPG dihadapkan dengan semua jurusan bisa ikut seleksi bahkan pada seleksi CPNS maupun PPPK lapak kami sebagai alumni PGSD direbut oleh jurusan lain.
Bentuk lain kekecewaan saya sebagai alumni PGSD adalah tidak akan menyuruh adik atau keluarga ikut seleksi kuliah di PGSD karena jurusan lain bisa linier PGSD saat PPG. Semakin sulit untuk lulusan PGSD lulus PPPK tanpa ikut PPG, sementara mau ikut PPG juga tidak ada bukaan.
Jika dilihat secara keseluruhan tidak hanya PGSD, sistem PPG menempatkan pada satu rumpun yang sama asalkan pada rumpun ilmu yang sama seperti informatika semua teknik bisa ikut seleksi di dalamnya, atau Penjaskes yang menerima banyak lulusan dari non kependidikan seperti kepelatihan ataupun guru SMK yang menerima semua jurusan ekonomi.
Hal ini berlaku untuk semua namun dari sekian banyak yang paling menjadi perbincangan adalah PGSD karena menerut saya tidak mudah untuk menjadi guru SD pendidikan selama 4 tahun saja dirasa tidak cukup apalagi hanya 1 tahun tentunya akan sangat kurang. Apalagi prorgam PPG ini lebih menekankan penggunaan teknologi dan berbasis adminstrasi kuliahnya.
Sedangkan persentase mengajar selama PPL juga sangat sedikit, tentu akan menjadi permasalahan baru di dunia pendidikan, seperti contoh pada beberapa bulan yang lalu ada salah satu guru yang baru lulus PPPK dari bahasa inggris yang mengajar kelas rendah beberapa hari mengajar semua anak dikelas mendapatkan lian dibawah 50 dan banyak siswa yang mengadu ke orang tua tidak mau sekolah karena alasan guru baru galak.
Orang tua ramai berbondong-bondong ke sekolah untuk protes tidak mau diajar oleh guru tersebut, dari penguasaan kelas maupun cara mendidik di SD sedikit berbeda. Semoga kedepan lebih baik, alumni PGSD sudah terbebani dengan berbagai persaingan antar program studi yang berbeda kampus ditambah dengan semua jurusan linier dengan PGSD.
Saya akan memberikan simulasi singkat mengapa kami lulusan PGSD akan dirugikan dengan sistem Linieritas tersebu seperti berikut :
- Aturan terbaru menjelaskan bahwa seleksi PPPK maupun CPNS kedepan harus melalui PPG.
- Meski dalam wacana PPG dengan sistem baru maka belum kembali dibuka.
- Ada banyak lulusan PGSD yang tidak lulus seleksi PPG namun mereka dari lulusan program studi lain bisa lulus.
- Perjuangan selama 4 tahun akan semakin kecil kemungkinan untuk bisa menjadi ASN jika tidak ikut PPG.
- Akan menjadi percuma seleksi ketat saat masuk PGSD setelah tamat program studi lain bisa ikut melamar ke PPG PGSD.
Kedepan lulusan PGSD tidak lagi menjadi spesial seperti dulu yang banyak dibutuhkan meski jumlahnya alumni banyak tetap terbuka peluang, dengan adanya linieritas semua jurusan akan menjadi sia-sia bahkan cenderung dirugikan. Persaingan semakin ketat.
Jika orientasinya pada ijasah memang benar dirugikan namun jika ilmu maka lulusan PGSD akan memiliki modal pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan jurusan lain. Prinsip saya saat ini kita harus menguasai lapak sendiri jangan sampai kita menjadi tuan rumah yang diasingkan oleh para pendatang.
Semoga kedepan pemerintah lebih banyak membuka program studi pada PPG agar tidak semua prodi menumpuk di PGSD, seperti salah satu perguruan tinggi mayoritas jurusan lain hanya menerima 1 kelas dengan jumlah sekitar 35-40 mahasiswa, di PGSD 6-10 kelas dengan jumlah lebih dari 300 setiap angkatan.
Jika nanti lulus PPG dipastikan tidak semua orang dapat lulus PPPK di tahun pertama karena jumlah yang membludak sementara formasi semakin sedikit, nampaknya jalan terjal lulusan PGSD dari mulai seleksi, lulus, kerja akan semakin terjal dan berliku.